Oleh : Nurvani Septiani, S.Pd
(Penulis adalah praktisi Pendidikan yang sudah bergerak selama 17 tahun di dunia Pendidikan non formal khususnya Homeschooling, aktif sebagai Asesor BAN PAUD DIKMAS dan Asesor Assessment Center Kota Bandung divisi Asesor Inklusif, CEO HSE)
Untuk Orang Tua
Menurut KBBI definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Wikipedia menyatakan konsultan (istilah alternatif: pakar runding) adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan dalam bidang keahlian tertentu, misalnya akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, koperasi dan lain-lain.
Lalu apa yang dimaksud dengan konsultan pendidikan? Kapan kira-kira kita perlu berkonsultasi dengan mereka? Bagaimana menentukan konsultan pendidikan yang terpercaya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita bayangkan sebuah kondisi sebagai berikut : “Bu Tina memiliki seorang anak bernama Tini yang kini sudah meninjak kelas 10 SMA, berbeda dengan masa SD yang menunjukan prestasi gemilang dilanjutkan masa SMP yang terlihat berlangsung tanpa masalah berarti dalam pandangan Bu Tina, kini Tini menunjukan gejala malas bersekolah. Jika ditanya alasannya Tini hanya menjawab karena capek atau kurang enak badan. Tanpa terasa 1 semester sudah selesai dilewati hasil raport Tini mengalami penurunan drastis demikian pula tingkat kehadirannya. Bu Tina mulai bercerita kepada teman, keluarga dan rekan sesama orang tua murid di dekolah Tini. Akhirnya Bu Tina dan suaminya memutuskan untuk berkonsultasi ke Psikolog atas saran orang-orang di sekitar mereka, Tini diajak turut serta meski dengan setengah terpaksa. Setelah wawancara dan observasi kemudian melalui beberapa tes khusus, psikolog menyatakan bahwa Tini dalam kondisi depresi dan sebaiknya tidak terlalu dipaksakan untuk sekolah jika kondisinya belum membaik. Bu Tina terus bertanya dan mendesak Tini apa alasan depresinya, tapi Tini hanya bisa menangis dan menjawab dia tidak mau lanjut sekolah. Waktu libur berlalu semester dua dimulai, saat teman-temannya memulai semester baru Tini justru mogok sekolah.”
Bayangkan jika anda berada dalam kondisi Bu Tina, apa yang akan anda lakukan?
Sebenarnya tidak ada aturan baku tentang kapan kita perlu bantuan pihak ketiga untuk berkonsultasi tentang masalah yang kita hadapi, tapi tentu anda setuju jika saya menyarankan untuk melibatkan pihak yang lebih ahli (jasa profesional) untuk mengatasi masalah yang kita hadapi dibandingkan melibatkan mereka yang semata-mata memiliki kedekatan secara pribadi. Contohnya saat sedang sakit atau tidak enak badan anda lebih memilih berkonsultasi dengan dokter dibandingkan berkonsultasi dengan rekan kerja yang anda temui sehari-hari kan?
Sama halnya saat menemui kondisi anak yang tiba-tiba malas bahkan mogok sekolah namun tidak mau mengemukakan apa alasannya, akan lebih baik disamping menemui psikolog anda juga mempertimbangkan untuk menemui konsultan pendidikan jika ternyata bertemu dengan pihak sekolah pun tidak memberikan jawaban tentang alasan kondisi anak anda. Konsultan pendidikan adalah para ahli di pendidikan yang bertugas membantu orang tua dan peserta didik dalam perencanaan pendidikan, mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dihadapi, menemukan gaya belajar yang tepat, berusaha meningkatkan motivasi serta mengamati tingkah laku belajar anak.
Mungkin ada banyak konsultan pendidikan yang bisa anda temui untuk mencari solusi dari masalah belajar yang dihadapi anak, tapi ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan seperti latar belakang pendidikan konsultan yang anda temui, berapa lama mereka telah bergelut di dunia pendidikan, pengalaman apa saja yang mereka miliki saat menjadi praktisi pendidikan dan terutama bagaimana penerimaan para konsultan tersebut saat anda menceritakan masalah belajar yang dihadapi putra/i anda, karena bagian terpenting dari proses konsultasi adalah rasa nyaman dan rasa percaya anda sebagai klien kepada konsultan pendidikan yang anda temui sebagai penyedia jasa.